WONOGIRI--Sebanyak 13 perguruan tinggi (PT) berkolaborasi dalam National Event menghadapi Tantangan dan Peluang Pembelajaran Era Kenormalan Baru, Jumat (31/12/2021), melalui zoom meeting.
Ke-13 PT itu di antaranya adalah Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Wonogiri, Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin Kabupaten Lumajang, Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Lampung.
Kaprodi PAI Fakultas Tarbiyah IAI Syarifuddin Wonorejo, Lumajang, Dr. Syamsul Arifin S.Pd.I, M.A, menyampaikan materi dampak Covid-19 pada dunia pendidikan. Syamsul mengemukakan, pemberlakukan pembelajaran secara daring menuntut guru/dosen menguasai teknologi internet.
“Pendidik pun dituntut memberikan laporan pembelajaran secara daring dan itu bagi sebagian pendidik sangat menyulitkan. Ditambah adanya penambahan biaya untuk membeli kuota internet,” kata Syamsul.
Menurut Syamsul, orangtua juga perlu menyediakan anggaran tambahan untuk membeli kuota, penyediaan media, perlunya ikut serta dalam memahami teknologi inernet dan perlunya meluangkan waktu untuk menemani belajar anak.
“Bagi anak didik adanya tuntutan untuk menguasai teknologi internet dan minimnya tempat konsultasi, maka satu-satunya adalah orangtua,” jelas Syamsul.
Nur Indah Sari dari STAI Darussalam Lampung menyampaikan peluang pendidikan tinggi di masa pandemi. Indah menyebutkan penerapan metode blended learning bisa dilakukan dengan live event, face to face, collaboration dan self-paced learning.
