WONOGIRI—Tim monitoring dan evaluasi (Monev) Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Tematik Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS Wonogiri) melakukan monev pelaksanaan KPM Tematik selama sepekan pertama (14-20 Juni 2022).

Acara yang dihadiri perwakilan dari masing-masing kelompok KPM, Koordinator Lapangan (Korlap), Panitia KPM, dan Pimpinan STAIMAS itu dilaksanakan Kamis (23/6). Agenda itu dibuka Ketua STAIMAS, Atik Nurfatmawati, M.I.Kom., dan Ketua Panitia KPM Tematik, Indra Setiawan, M.M.

Monev itu diawali pemaparan program oleh Ketua Kelompok Dusun Klemud selama 1 pekan KPM Tematik berjalan. Program yang sudah berjalan sesuai Laporan Logbook adalah : Mengajar TPQ Posyandu balita, Sosialisasi Stunting, Pengajian Munajaah, Pengajian Bapak Ibu, Bersih bersih masjid, Survey UMKM Desa Warga Klemut.

Paparan selanjutnya adalah Kelompok Dusun Malangsari oleh Mujib sebagai Ketua Kelompok. Program yang ditawarkan ada 18 program. dari program-program tersebut yang sudah berjalan selama 1 pekan ini di antaranya adalah TPQ, majelis taklim, tahsin, sedekah jumat, perawatan masjid, pembagian bibit sayur, pelatihan pengolahan pakan secara intensif serta pupuk organic.

Program Pelatihan pengolahan pupuk dan pengolahan pakan fermentasi menjadi salah satu inovasi bagi Dusun Malangsari. Sebagai awal program unggulan tentang digital marketing, telah dilakukan pendataan

UMKM di Dusun Malangsari yang ditindaklanjuti melalui seminar kewirausaahaan pada pekan ke-2 KPM Tematik. Masukan Ketua Panitia kepada kelompok Dusun Malangsari adalah penempatan program unggulan Pelatihan Pupuk dan Fermentasi Pakan sebagai program inovasi membawahi program-program lainnya.

Tim monitoring dan evaluasi (Monev) Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Tematik Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS Wonogiri) melakukan monev pelaksanaan KPM Tematik selama sepekan pertama (14-20 Juni 2022).

Bahkan bisa menjadi luaran produk pengabdian dan dapat dipasarkan secara digital. Pelatihan Bouquet Snack juga menjadi salah satu inovasi bagi kreatifitas para pemuda dusun. Tambahan dari Korlap Dusun Klemud adalah inovasi digital marketing dengan menganalisa produk unggulan yang bisa dipasarkan melalui berbagai media digital.

Paparan yang terakhir adaah Kelompk dari Desa Sirnoboyo. Program  yang sudah terlaksana selama pekan pertama adalah Market Day di SDN 1 Sirnoboyo. Selanjutnya branding produk bagi UMKM yang berkenan, sampai saat ini terdapat 2 UMKM yang berkenan bekerjasama dengan mahasiswa, yaitu UMKM produk makanan.

Program-program yang akan dijalankan pada pekan berikutnya adalah pelatihan-pelatihan bagi ibu-ibu PKK dan karang taruna serta berbagai sosialisasi yang menyasar pada ekonomi dan kesehatan.

Indra meminta semua mahasiswa memfokuskan program agar sesuai tema KPM sehingga ada output dan bijak mengelola anggaran. Masukan dari Korlap Desa Sirnoboyo terkait Program di akhir KPM yaitu Dongeng anak, sebaiknya disisipkan tema kewirausahaan. Sebagai bentuk dukungan kepada program Pemdes yaitu Penanaman Seribu Pohon Pisang, mahasiswa bisa memanfaatkan debog pisang menjadi produk bermanfaat sebagai inovasi olahan makanan.

“Senantiasalah berkonsultasi dengan DPL. Harapannya, Desa-desa ini nantinya menjadi Desa Binaan STAIMAS,” kata Indra.

Atik mengkonfirmasi terkait anggaran setiap kelompok agar diperbaiki karena beberapa program banyak yang bebas anggaran. Atik berharap ada luaran pengabdian bagi Desa KPM yang bermanfaat bagi desa meski KPM berakhir. Secara umum tidak ada masalah berarti selama KPM berlangsung karena yang terpenting adalah mahasiswa sudah diterima secara baik oleh masyarakat setempat.