SEMARANG—Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Wonogiri, Ruslina Dwi Wahyuni S.Sos, M.AP mengikuti Jambore Penyuluh Antikorupsi Seluruh Indonesia dan Ahli Pembangunan Integritas (PAKSI-API) Tingkat Nasional, Jumat-Minggu (20-22) Mei 2022.
Pembukaan Jambore dilaksanakan di Plaza Kandri, Gunung Pati, Semarang. Hadir pada pembukaan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Plt Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK yang mewakili pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Wawan Wardiana dan Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK, Dian Novianthi.
Gubernur Ganjar meminta Jambore itu menjadi ajang saling berbagi antar PAKSI dalam upaya mencegah praktik korupsi di wilayah masing-masing.
“Saya berharap melalui Jambore Nasional PAKSI ini dapat merumuskan dan merefleksikan berbagai strategi konkret pendidikan dan sosialisasi antikorupsi di Indonesia. Semoga Jambore ini memberikan manfaat,” ujarnya.
Pernyataan senada dikemukakan Wawan Wardiana selaku Walikota Semarang. Wawan berharap Jambore itu bisa memperkuat semangat kolaborasi para Paksi dalam melaksanakan penyuluhan antikorupsi.
“Jambore ini adalah bentuk implementasi pendidikan antikorupsi, satu dari tiga strategi KPK yang dikenal dengan nama Trisula Pemberantasan Korupsi,” jelasnya.
Pembimbing Komunitas Penyuluh Antikorupsi (KOMPAK) Jateng sebagai penyelenggara Jambore, Kunto Nugroho menyampaikan kegiatan itu diikuti 152 peserta yang berasal dari 40 forum komunitas Paksi se-Indonesia.
Salah satu peserta Jambore dari Dosen STAIMAS Wonogiri, Ruslina menuturkan, bisa menjadi delegasi dari Wonogiri untuk mengikuti acara ini adalah suatu keberuntungan yang luar biasa, karena bisa menjadi agent of change. “Kami membangun sinergi antara penyuluh antikorupsi dan bisa saling berbagi dan memberi solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi didaerah masing-masing dalam melaksanakan program penyuluhan,” ujarnya.