Yogyakarta–Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Wonogiri, melakukan benchmarking ke Prodi KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Kamis (18/01/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis kurikulum OBE.
Rombongan dari KPI STAIMAS terdiri dari Wakil Ketua 1, Amirul Mukminin, S.Pd.I, M.Pd, Kaprodi KPI, Tutut Nur Trias Wijayanti, S.ST, M.I.Kom, Sekprodi, Mirza Azkia Muhammad Adiba, M.Sos, dan 2 dosen, Achmad Zaky Faiz, M.Sos dan Nadhiroh, S.Sos.I. Kedatangan mereka diterima Kaprodi KPI UIN Sunan Kali jaga, Nanang Mizwar Hasyim, S.Sos M.Si, Sekprodi Mochammad Sinung Restendy, M.Sos., beserta Irawan Wibisono, M.I.Kom dan Nitra Galih Imansari, M.Sos.
Dalam agenda ini, Nanang menerangkan bahwa penerapan MBKM ada banyak jenisnya, di antaranya pertukaran pelajar dan magang industri, “Yang kami terapkan di UIN Sunan Kalijaga mahasiswa magang di industri dan pertukran pelajar antar lembaga,” terangnya.
Nanang melanjutkan, pemilihan tempat yang akan dijadikan MBKM harus selektif, tidak boleh asal pilih. “Kami tetap memilih tempat yang memang layak untuk dijadikan tempat MBKM, tidak boleh asal,” tutur Nanang.
Selanjutnya, Nanang juga menjelaskan bahwa saat MBKM ini merupakan program yang sangat penting untuk menunjang profil lulusan prodi, “Ini penting dilakukan, sebab untuk memenuhi taeget profil lulusan itu salah satunya dengan program MBKM ini,” imbuhnya.
Untuk merumuskan kurikulum yang akan menjadi program MBKM, pihaknya juga meminta masukan dari pihak lain mengenai kebutuhan industri, “Kami berkonsultasi dengan PWI yang berkaitan dengan bidang juranalistik, sementara untuk Broadcasting kami dengan Kemenaker dan mengacu KKNI,” tutupnya.
Sementara itu, Tutut mengucapkan terima kasih atas ilmu yang diberikan kepada KPI STAIMAS, “Ini ilmu yang penting bagi kami yang masih kampus baru, masukan-masukan ini akan menjadi pertimbangan kami ke depannya, utamanya dengan pelaksanaan MBKM dan kurikulum yang akan kami review kembali di tahun ini,” jelasnya.