PONOROGO—Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Wonogiri yang tergabung dalam kelompok 1 Kuliah Pengabdian Masyarakat Kolaboratif Moderasi Beragama (KPM KMB) menghadiri acara Yasinan rutin ibu-ibu di Dusun Sodong, Desa Gelangkulon, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Rabu (12/7/2023) pukul 12.00 WIB.
Kelompok ini merupakan gabungan mahasiswa yang terdiri dari 4 perguruan tinggi yakni IAIN Ponorogo, STABN Raden Wijaya Wonogiri, INSURI Ponorogo, dan STAIMAS Wonogiri. Kegiatan yasinan ini diawali dengan arisan rutin mingguan, dilanjutkan dengan membaca Yasin dan tahlil yang dipimpin Suratmi. Yasinan ibu-ibu di Dusun Sodong ini menggunakan sistem giliran yang biasanya disertai dengan jamuan yang disediakan tuan rumah. Aneka suguhan itu dinikmati setelah selesai pembacaan yasin dan tahlil tersebut.
Salah satu peserta Yasinan, Sutik, menyebutkan kegiatan yang memiliki anggota sekitar 68 orang ini bertujuan meningkatkan dan mengamalkan ajaran agama Islam untuk memperkokoh iman.
“Yasinan dipilih dilaksanakan setiap Rabu pada siang hari demi keamanan bersama dikarenakan medan jalan yang sangat curam. Yasinan itu bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan dan melestarikan budaya masyarakat Dusun Sodong yang sudah sejak lama hidup berdampingan dengan perbedaan agama yakni Islam dan Buddha,” jelasnya.
Dia menambahkan, setiap Rabu umat Buddha juga terdapat acara rutin yaitu Anjangsana ibu-ibu Wandani (Wanita Terawada Indonesia) secara bergilir.
Salah satu peserta KPM KMB kelompok 1, Nina menyatakan bahwa menghadiri kegiatan yasinan ini merupakan kegiatan awal kelompok sebagai sarana perkenalan dan mengakrabkan diri kepada masyarakat di Dusun Sodong guna berjalannya kegiatan-kegiatan KPM KMB selanjutnya.
Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Kelompok 1, Arif Rahman Hakim, M.Pd, menyampaikan agar mahasiswa bisa berbaur dan bekerjasama dengan masyarakat di lokasi KPM Kolaboratif MB.
“Mahasiswa dapat mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di masyarakat sebagai unsur penunjang dalam KPM Kolaboratif Moderasi Beragama. Namun, kami berharap mereka tidak melupakan kegiatan utama mereka untuk menggali potensi yang ada di dusun setempat untuk dikembangkan,” kata Arif. (Siwi/Nad)