Menjemput Akhir Ramadan Lebih Bermakna

OPINI Uncategorized

Jatengpost.com – Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu yang lalu,” (HR Bukhari)

Bulan Ramadan adalah bulan yang dinanti-nanti seluruh umat Islam di dunia. Bulan ini penuh rahmat dan keberkahan.

Amalan wajib bagi umat Islam selama Ramadan yaitu berpuasa, Puasa yakni upaya menahan lapar dan dahaga serta menahan sesuatu yang merusak amalan puasa selama satu hari penuh dilaksakan kurang lebih satu bulan lamanya.

Dilihat dari kaca mata kesehatan berpuasa juga sangat baik untuk tubuh.

Salah satu pakar kesehatan asal Amerika Serikat, Allan Cott, M.D dalam bukunya “Why Fast?” meneyebutkan beberapa manfaat puasa bagi badan manusia.

Di antaranya merasa lebih baik secara fisik dan mental, akan telihat dan merasa lebih muda, membersihkan badan, menurunkan tekanan darah dan kadar lemak.

Membuat badan sehat dengan sendirinya,mengendurkan ketegangan jiwa, mendapatkan kemampuan mengendalikan diri sendiri serta memperlambat proses penuaan

Selain berpuasa ada amalan lain yang hanya ada di Bulan Ramadan yaitu shalat tarawih. Dalam praktiknya ada beberapa perbedaa rakaat dalam melakukan shalat tersebut.

Perbedaan yang ada tak perlu menimbulkan perpecahan. Tarawih tak hanya menjadi amalan sunah tapi juga bisa untuk mempererat tali silaturahim antar umat Islam.

Pada tahun ini, pelaksanaan Tarawih berbeda di banding tahun 2020 dan 2021 ketika Covid-19 banyak menimpa masyarakat. Pada tahun tersebut umat manusia di beri cobaan covid-19 kondisi itu bisa saja sebagai upaya sang kuasa melebur dosa dosa dari hamba-Nya.

Seperti disebutkan dalam hadis Bukhari dan Muslim, “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya,”

Pada tahun ini Ramadan di laksanakan sejak awal April lalu. Mengamati perkembangan, secara nasional situasi Covis-19 menunjukkan tren penurunan. Namun, masyarakat jangan lengah. Umat Islam harus berupaya mematuhi protokoler kesehatan yaitu 5 M.

Mereka pun berikhtiar lain dengan vaksin. Pada bulan yang penuh ampunan ini masyarakat Indonesia berharap bisa melaksankan shalat di masjid secara berjamaah.

Pada masa pandemi menuju endemi ini, umat Islam harus terus bangkit dari masa sulit. Berupaya harus produktif. Setidaknya melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan untuk orang lain pada umumya.

Sebagai contoh, jika tidak punya modal bisa menjadi seorang reseller. Di samping memperkenalkan produk lokal ke dunia kita juga mendapatkan keuntungan dari bagi hasil kesepakatan dari penjualan tersebut.

Itu hanya salah satu ikhtiar sebagai wujud untuk tetap semangat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Ramadan tahun ini sudah menuju hari-hari akhir. Mari terus tingkatkan ibadah-ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.

Perbanyak i’tikaf, membaca Alquran, salat malam, sedekah dan amalan lainnya. Pada 10 hari terakhir idealnya tidak memperbanyak kegiatan yang melalaikan dari ibadah.

Apalagi bagi muda mudi yang semakin banyak godaanya. Kehadiran gadget diakui atau tidak dapat melenakan seseorang untuk beribadah.

Asyik berselancar di berbagai media sosial bisa membuat lupa waktu. Facebook, Instagram, Twitter, Tik Tok, YouTube dan lainnya akan menjerumuskan jika tidak dapat mengatur pemanfaatannya.

Berbagai medsos itu akan bermanfaat apabila untuk menyampaikan ajakan-ajakan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Gadget akan lebih bermanfaat jika siapapun bijak menggunakannya.Sebagai sarana komunikasi, berjualan, mengerjakan tugas dan hal-hal yang berguna lainnya.

Tingkatkan semangat menjadi pemuda yang hatinya terpaut di masjid atau musala. Menjadi generasi-generasi yang senang beribadah dan syiar Islam.

Setiap muslim pada umumnya berharap bisa meraih Lailatul Qadr. Terus berupaya agar Allah ridho kita bisa mendapatkan malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.

Lailatul Qadr, malam di mana Allah menurunkan malaikat-malaikat-Nya yang menebarkan salam. Wallahuálam bish shawwab.

(Gusti Alfian Fauzan, mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIMAS Wonogiri)

Tulisan ini dimuat di Tim Jateng Post https://www.jatengpost.com/opini/pr-3563269423/menjemput-akhir-ramadan-lebih-bermakna?page=4

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *