Wonogiri—Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Wonogiri mengikuti Tes Tengah Semester (TTS), Senin-Jumat (30/10-5/11). Ujian bagi mahasiswa itu tidak hanya bersifat tertulis. Ada beberapa mata kuliah yang dalam bentuk project. Bagi mahasiswa diberikan kesempatan mengikuti TTS susulan pada Sabtu-Minggu (4-5/11).
Di Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), beberapa mata kuliah yang memilih project untuk TTS di antaranya yaitu Teknik Fotografi, Penulisan Artikel dan Penulisan Feature. Di Prodi Hukum Tata Negara (HTN), mata kuliah yang TTS berupa project yakni Masail Fiqhiyah, Metodologi Penelitian dan Penulisan Hukum serta Prakti Peradilan.
Pengampu mata kuliah Fotografi, Irfandi Efriyanto, S.I.Kom, menuturkan untuk TTS berupa project mengambil foto bus saat melintas. Menurut Irfandi, sebelumnya ada pelatihan dasar fotografi, yang di dalamnya mempelajari segitiga exposure.
“Segitiga exposure adalah pondasi utama mahasiswa untuk mengenal dunia fotografi. Segitiga exposure menyeimbangkan intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera melalui tiga metode yang berbeda. Ini adalah alasan tes tengah semester Teknik Fotografi mengambil project bus melintas di jalan raya, tujuanya untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa menangkap materi yang diberikan,” terang Irfandi.
Di Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), sejumlah project di antaranya adalah Teknik Penulisan Buku Ajar, Statistik Terapan, Pembelajaran Fiqih di Madrasan, Model dan Strategi Pembelajaran serta Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Adapun di Prodi ES, mata kuliah dengan TTS project adalah Metodologi Penelitian dan Seminar Ekonomi Syariah.
Untuk Bahasa Arab yang merupakan mata kuliah dasar umum (MKDU) bagi semua Prodi, mahasiswa mendapatkan project membuat video ta’aruf. Pengampu Mata Kuliah Bahasa Arab, Abdul Rohman, S.Pd, M.Pd, menuturkan ada tiga tujuan yang ingin dicapai.
Pertama, untuk melatih berbicara Bahasa Arab secara langsung bagi mahasiswa dari hal basic yaitu memperkenalkan diri yg isinya sesuai dengan ketentuan. “Harapannya cangkupan pembahasan yg dilakukan mahasiswa bisa luas, dalam artian bebas menambah hal lain di dalam percakapan tersebut,” kata Abdul.
Kedua, sebagai aplikasi hasil pembelajaran. Ketiga, melatih mahasiswa dalam menggunakan aplikasi editing video. “Mengingat saat ini teknologi yang sudah maju maka kesempatan ini bisa digunakan untuk pembelajaran bagi mahasiswa dan kedepan harapanya video tersebut bisa digunakan untuk media pembelajaran,” jelas Abdul.