KPM 06 STAIMAS WONOGIRI

KPM 06 STAIMAS WONOGIRI AJAK REMAJA SLOGORETNO KATAKAN TIDAK PADA PERNIKAHAN DINI

WONOGIRI–Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
06 Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Wonogiri menggelar seminar dengan tema “Bahaya Pernikahan Dini” di Balai Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, pada Jumat (11/07).
Bersama Posyandu Remaja Desa Slogoretno yaitu Posyandu Remaja Retno Kinasih dengan penanggung jawab Lilis Dewi Jwantika, A.Md.Keb,

Kegiatan ini dihadiri oleh belasan remaja dan tokoh masyarakat setempat dengan penanggung jawab Syahla Riksa Abdi Permana dan Royan Ahila Firdaus dari Prodi Hukum Tata Negara (HTN)

Syahla menuturkan Seminar tersebut ditujukan untuk meningkatkan kepedulian generasi muda akan dampak negatif dari pernikahan pada usia yang masih dini, baik dari aspek kesehatan, pendidikan, sosiologis, maupun ekonomi. “Seminar ini merupakan wujud kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan sosial yang masih marak terjadi di Wonogiri. Pengadilan Agama Kabupaten Wonogiri menerima 94 permohonan dispensasi nikah sepanjang tahun 2024,” ujar Royan.

Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Undang-Undang No. 1 Tahun 1974). Materi seminar disampaikan oleh Windari, S.H., M.H. selaku dosen Prodi HTN STAIMAS Wonogiri yang memaparkan secara rinci dampak sosiologis, ekonomi, dan pendidikan dari pernikahan dini.

Ia juga mengajak para peserta untuk lebih fokus pada pendidikan dan pengembangan diri. Terdapat beberapa faktor yang menimbulkan banyaknya remaja di Wonogiri yang memutuskan untuk menikah di usia dini, di antaranya karena faktor ekonomi, adat, dan hamil sebelummenikah.

Kepala Desa Slogoretno, Yusuf Suparmanto, S.M., mengapresiasi inisiatif mahasiswa KPM STAIMAS Wonogiri. Suparmanto berharap agar seminar ini dapat memberikan pemahaman kepada para remaja Desa Slogoretno terkait dampak yang ditimbulkan dari pernikahan di usia dini. Kegiatan ditutup dengan pembuatan konten media sosial oleh mahasiswa dengan para remaja desa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *