Apakah kamu termasuk yang lahir pada era 80-an hingga tahun 2000? Jika ya, kamu adalah generasi millennial alias Generasi Y (Gen Y). Apa saja sih menariknya menjadi Gen Y ini, dan apa saja ya peluang karier yang bisa dicoba generasi ini selain bekerja secara konvensional?
Generasi yang lahir setelah Generasi X ini, saat ini memiliki rentang usia dari 21 hingga 41 tahun. Mengutip dari rumahmillennials.com, diperkirakan tahun 2025 nanti generasi ini akan mendominasi porsi tenaga kerja sebanyak 75% di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, jumlah Gen Y hingga kini mencapai 82 juta orang dari total kurang lebih 255 juta penduduk Indonesia. Jika kamu tergolong dalam generasi ini, sudah tentu kamu akrab dengan teknologi dan segala macam pergerakan di dunia digital.
Tapi, dari segi karier, bagaimana ya pola yang terbentuk dari Gen Y ini? Menurut Psikolog dan Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta, Gita Aulia Nurani, M. Psi, pola yang terbentuk dari generasi ini adalah banyaknya informasi yang diterima Gen Y berbanding lurus dengan kebingungan yang mereka alami. “Mereka juga cenderung ingin mencoba banyak hal, dan mengikuti tren yang sedang berkembang, “ terangnya.
Hal tersebut menyebabkan Gen Y sulit memutuskan apa yang terbaik untuk dirinya, meski sudah lulus studi. “Akibatnya, mereka asal menerima pekerjaan, karena prinsipnya yang penting kerja dulu, dapat duit lalu mengesampingkan faktor motivasi diri, “ ungkap Gita.
Secara sosial, Gen Y ini pada dasarnya mudah beradaptasi karena sifatnya yang menyukai suasana baru dan tidak membosankan. Tapi Gen Y dapat menjadi sosok yang lebih mementingkan ego pribadi dan kurang peka, karena menurut mereka interaksi dunia maya lebih penting dari interaksi tatap muka secara langsung. Meski begitu, sifat Gen Y yang berani mencoba hal baru, penuh motivasi dan inovasi, kreatif, spontan memungkinkan generasi ini bisa memilih pekerjaan di bidang kreatif, dan wirausaha. “Dengan catatan, ia sangat membutuhkan orang lain untuk dijadikan mentor, untuk memastikan apa yang dilakukannya tepat, “ tuturnya Gita.
Alternatif Pekerjaan Untuk Generasi Millennial
Gita menambahkan, saat ini muncul beberapa pekerjaan yang dulunya tidak ada. Pekerjaan yang dimaksud Gita, erat kaitannya dengang bidang kerja non konvensional, antara lain vlogger, endorse manager, content video creator, dan sebagainya. “Pekerjaan-pekerjaan ini penuh dengan kreativitas & inovasi, cocok dengan karakteristik Gen Y, “ jelasnya.
Yang perlu diperhatikan, terkadang pola pikir memilih pekerjaan non konvensional ini bertentangan dengan apa yang diinginkan orang tua yang menginginkan anaknya bekerja di kantor. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Gita menyarankan untuk menjalin komunikasi yang tepat. “Berikan bukti bahwa kamu bisa sukses dengan pekerjaan tersebut, “ ungkapnya.
Gen Y harus memahami jika pekerjaan non konvensional ini membutuhkan kestabilan emosi. Selain itu tingkat stres yang tinggi juga menjadi tantangan khusus bagi pekerja non konvensional. “ Gen Y perlu memiliki jalan keluar atau stress release yang tepat agar pekerjaan semakin sesuai dengan dirinya, “ tegasnya.
Pesan Gita kepada kamu para generasi Y, lebih baik memilih pekerjaan yang memang ingin kamu lakukan dan sukai. Jangan terpaku pada kemudahan jalan karier, kesuksesan dan kekayaan orang lain. “Di dunia karier, uang banyak akan datang dengan usaha yang besar pula. So, mau jadi apapun nantinya, pastikan tahu passion-mu dulu, “ pesannya.
Tip Untuk Generasi Millennial
Yang terakhir Gita memberi tip perihal self awareness atau kesadaran terhadap karier kita, bahwa satu-satunya yang paham tentang kelebihan dan kelemahan diri adalah diri kita sendiri. “Cara melatihnya adalah dengan peka dengan kebutuhan dan kegiatan yang kita inginkan, dalami, tekuni, dan jaga konsistensi!, “ tegasnya.
Banyak hal untuk mendapatkan pengalaman mengenai hal itu, selama kamu mau, tambahnya. Mengambil pekerjaan sambilan, dan tidak hanya menyibukkan kuliah bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga dan melatih manajemen waktu. Selain itu, manfaatkan waktu magang sebaik mungkin karena itupun bisa dijadikan sebagai pengalaman kerja.
Di luar dua proses langsung tersebut, memperkaya diri melalui bacaan dan video yang saat ini banyak bermunculan pun wajib dilakukan. Yang terpenting adalah gunakan waktu sebaik mungkin dan jelajahi kehidupan sosial dengan hal yang positif. Terakhir, tip yang bisa dilakukan adalah jangan pernah merasa cepat puas. “Passion tidak mengenal kata puas belajar, harus selalu ada improvement yang perlu dilakukan, “ tutupnya.
Bagaimana guys? Menarik ya kalau kamu bisa memahami diri sendiri. Selain bisa mempermudah mencari passion-mu, ternyata hal ini bisa mempermudah cara kamu memilih jalan kariermu juga kan?
Ingat ya, jangan bekerja karena ikut-ikutan saja, baik teman ataupun gebetan. Gebetanmu belum tentu jadi milikmu, dan mantanmu sudah lupakan saja. Fokus terus buat cita-citamu dan masa depan yang harus jadi lebih pasti.
Sumber: ecc.co.id