Wonogiri–Keluarga Besar Yayasan karya Emas Center (YKEC) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Wonogiri mengikuti agenda Ramadhan Berkah, Minggu (17/3/2024). Rangkaian acara pada agenda itu adalah tadarus, khataman, buka puasa bersama, Salat Maghrib, Salat Isya dan Salat Tarawih berjamaah.
Kegiatan bertemakan Menjalin Ukhuwah Islamiyah dan Meraih Ridho Ilahi itu dihadiri Pembina YKEC, Hj. Endang Maria Astuti, S.Ag, S.H, M.H; Ketua YKEC, Anfasa Azwan Izza P, S.H, M.H, Senat STAIMAS, drs H. Rasyidi Masyhur, M.Si; Ketua STAIMAS Wonogiri, Atik Nurfatmawati, S.E, M.I.Kom, para wakil ketua, para Kaprodi, dosen dan tendik.
Fasa bersyukur bisa hadir dalam kegiatan Ramadhan Berkah bersama. Dia berharap semua tetap bisa bersinergi dan kompak dalam menjalankan tugas di STAIMAS Wonogiri.
“Semoga ke depan STAIMAS semakin maju dan kehadirannya bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan tujuan para pendiri. Kehadiran STAIMAS diharapkan mampu memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang terjangkau,”jelas Fasa.
Atik pun berharap keluarga STAIMAS tetap semangat dan solid untuk bekerjasama meningkatkan pelayanan pendidikan yang lebih baik.
Harapan senada juga disampaikan Rasyidi agar seluruh sivitas akademika STAIMAS semakin solid dan kehadirannya memberikan manfaat bagi masyarakat.
Pada kesempatan itu, Dosen Prodi KPI, M.Ibnu Naufal Maskuri, S.Sos, M.Sos, yang mengisi Kultum sebelum berbuka mengemukakan pentingnya menjaga silaturahmi, kebersamaan, saling tolong menolong dan bekerja sama berdasarkan kasih sayang.
Dosen Prodi Ekonomi Syariah (ES), Hasbi S.E., M.E., AWP yang didaulat mengisi kultum saat tarawih. Hasbi mengingatkan kepada seluruh jemaah agar hati-hati dalam menjaga salatnya.
“Di dalam Qur’an Surat Al Ma’un disebutkan maka binasa dan celakalah orang yang salat yang memiliki sifat-sifat tercela berikut. Yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, di antaranya dengan tidak memenuhi ketentuannya, mengerjakannya di luar waktunya, bermalas-malasan, dan lalai akan tujuan pelaksanaanya,” ujar Hasbi.
Dia mengingatkan salat dan perbuatan sehari-hari bukan untuk tujuan ria.